Senin, 28 November 2016

Pengertian & Ciri" Virus

Pengertian Virus

Pengertian virus secara umum adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi virus adalah peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai ciri-ciri seperti makhluk hidup yaitu dengan mempunyai DNA dan mampu berkembang biak pada sel hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai protoplasma dan mampu dikristalkan.
 
 Ciri-Ciri Virus 
Berikut adalah beberapa ciri virus :
  • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  • Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ – 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
  • Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
  • Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor“ silindris.
  • Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  • Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
  • Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
  • Virus tidak dapat membelah diri.
  • Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.

VIRUS (jenis & penyakit)


JENIS-JENIS VIRUS

a. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

b. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

c. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

d. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
Cara Hidup Virus
 

Pada penjelasan di atas, virus bisa berkembangbiak seperti makhluk hidup, namun cara yang dilakukan tidaklah sama. Virus memulai perkembangbiakkannya dengan menginfeksi sel makhluk hidup. Ketika menginfeksi sel makhluk hidup, ia memasukkan asam intinya ke dalam sel inang tersebut. Selanjutnya asam inti itu memperbanyak diri di dalam sel inang sehingga sel inang menjadi rusak. Setelah selesai memanfaatkan sel inang, virus akan keluar dari sel inang tersebut.
*Inang adalah organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.

Virus yang ada tidak dapat hidup bebas di alam, virus hanya dapat hidup dan berkembang sebagai parasit dalam tubuh  makhluk hidup. Virus membawa dampak yang besar terhadap tubuh inangnya, terkebih lagi, ia biasanya membawa dampak yang negatif terhadap inangnya. Kita ambil saja pada manusia, beberapa penyakit terjadi karena serangan virus,misal:

- Hepatitis Ini adalah penyakit yang terjadi karena serangan virus pada sel-sel hati, sehingga hati tidak berfungsi. Penderita merasa mual, seperti terserang flu. Pada penyakit hepatitis, jika empedu beredar di darah, tubuh penderita menguning dan air kencing berwarna kecoklatan.Jika hati rusak, cairan darah mengalir ke rongga perut, sehingga perut penderita menjadi buncit. Penularan hepatitis dapat melalui makanan, alat suntik, transfusi darah, dan penularan dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.

- AIDS
Penyakit ini disebbabkan oleh infeksi HIV yang menyerang sel darah puutih tempat proses produksi zat kekebalan tubuh (Antibodi). Akibatnya tubuh penderita mudah terserang penyakit lain.

- Flu Burung
Flu burung adalah penyakit pada burung yang disebabkan virus avian. Virus tersebut dapat menyerang manusia dan menyebabkan kematian.
 
 Penyakit yang disebabkan oleh virus
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
  • Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV).Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih.Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun.Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua.Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
  • Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.
  • Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan.Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengn panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
  • Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
  • Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
  • Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
  • Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
  • Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
  • Influenza, virus orthomyxovirus
  • Campak, virus paramyxovirus
  • Cacar air, virus Herpesvirus varicellae
  • Hepatitis, virus hepatitis
  • Gondong, paramyxovirus
  • AIDS, virus HIV
  • Herpes simplex, virus anggota suku Herpetoviridae



Reproduksi virus



Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
  •  Daur litik (litic cycle)  
  1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

      2.Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
      3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
      4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
      5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
  •  Daur lisogenik (lisogenic cycle)

    1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
    2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
    3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
    4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
    5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru

4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

  •  Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

 1. Membuat antitoksin
 2. Melemahkan bakteri
 3. Memproduksi vaksin
 4. Menyerang patogen

  • Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

     1. Pada Tumbuh-tumbuhan
 Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
 Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
     2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
 Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
     3. Pada Hewan
 Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
 Cacar pada sapi Vicinia Virus
 Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
 Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
     4. Pada Manusia
 I nfluensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus

6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)

Minggu, 13 November 2016

Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.[4] Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.[5] Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.[2]
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain[2]:
  • Jagung resisten hama serangga
  • Kapas resisten hama serangga
  • Pepaya resisten virus
  • Enzim pemacu produksi susu pada sapi
  • Padi mengandung vitamin A
  • Pisang mengandung vaksin hepatitis

Pengertian Sel

1. Pengertian Sel

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
  1. Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
  2. Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
  3. Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.

2. Struktur Sel

Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:

2.1. Membran Sel / Membran Plasma

Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.

2.2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
  1. Selaput inti (karioteka)
  2. Nukleoplasma (kariolimfa)
  3. Kromatin / kromosom
  4. Nukleous (anak inti)

2.3. Sitoplasma dan Organel Sel

Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
  1. Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
  2. Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
  3. Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
  4. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
  5. Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang disintesis RE.
  6. Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis.
  7. Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3) Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.
  8. Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
  9. Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu, mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, agela, dan silia.
  10. Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
  11. Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

Macam-Macam Sel

Macam-Macam Sel

Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
Perbedaan struktur sel prokariotik dan struktur eukariotik.
Bagian Sel
Prokariot
Eukariot
Inti sel Tanpa membran/selaput disebut nukleoid Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
Penutup sel Berupa kapsul (fungsi berbeda dengan dinding sel pada tumbuhan) Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan ada dinding sel
Retikulum endoplasma Tidak ada Ada
Badan golgi Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada
Lisosom sentriol Tidak ada Ada
Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan retikulum endoplasma)
DNA (bahan gen) Berbentuk cincin bercampur dengan sitoplasma Berbentuk pita spiral ganda (double helix) terdapat pada inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan
Ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan.
Komponen
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Ukuran Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuk Tetap Tidak tetap
Dinding sel Ada Tidak tetap
Plastid Ada Tidak tetap
Lisosom Tidak ada Ada (untuk pencernaan makanan secara pinositosis/fagositosis)
Sentrida Tidak ada Ada
Badan golgi Duktiosom Badan golgi
Vakuola Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Flagella / sillia Tidak ada Ada tetapi tidak semua
Klorofil Ada Tidak ada

Transpor Molekul melalui Membran

  1. Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerluka energi, meliputi (a) Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. (b) Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak. (c) Osmosis: difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer.
  2. Transpor aktir adalah transpor yang melalui membran dengan melawan kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif primer dan sekunder: transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
  3. Endositosis dan Eksositosis; Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Endositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke dalam sel yang berupa cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

Tabel urutan Takson

Tabel urutan Takson dari yang tertinggi hingga terendah


Bahasa Latin Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
Regnum Kingdom Kerajaan
Diviso/Phylum Division/Phylum Divisi/Filum
Classis Class Kelas
Ordo Order Bangsa
Familia Family Suku
Genus Genus Marga
Species Species Jenis

1. Kingdom

Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula makhluk hidup di dunia ini hanya dikelompokkan menjadi dua kingdom, yaitu plantae dan animalia. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini makhluk hidup dikelompokkan menjadi enam kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia, dan Virus.

2. Divisi atau Filum

Setiap kingdom dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Kelompok ini pada tumbuhan disebut dengan Divisi, sedangkan pada hewan disebut Filum.

Divisi Kingdom plantae
  1. Thallophyta
  2. Bryophyta
  3. Pteridophyta
  4. Spermatophyta
 Filum Kingdom Animalia 

  1. Hewan berpori (Porifera)
  2. Hewan berongga (Coelenterata)
  3. Cacing pipih (Platyhelminthes)
  4. Cacing gilig (Nemathelminthes)
  5. Cacing gelang (Annelida)
  6. Hewan Lunak (Moluska)
  7. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
  8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
  9. Hewan bertulang belakang (Chordata)

3. Kelas

Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yang dikenal kelas. Dasar pengelompokannya menggunakan sifat atau ciri yang masih umum. Misalnya, divisi spermatophyta dibedakan lagi menjadi beberapa kelas berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas monokotil dan kelas dikotil.

4. Ordo

Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil yang disebut ordo. Dasar pengelompokannya adalah sifat atau ciri khusus dari ciri yang digunakan sebagai dasar pengelompokan tingkat kelas. Misalnya, kelas monokotil dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, di antaranya :
  1. Rumput-rumputan (Poales)
  2. Rumput teki (Cyperates)
  3. Jahe-jahean (Zingiberales)
  4. Bakung-bakungan (Liliales)
  5. Pandan-pandanan (Pandanales)

5. Famili

Berdasarkan sifan dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo dapat dibedakan lagi menjadi beberapa famili. Misalnya, ordo liliales dapat dibedakan menjadi famili lili-lilian (Liliaceae), dan amarilis (Amaryllidaceae).

6. Genus

Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yaitu dikenal dengan Genus. Anggota-anggota genus mempunyai persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya. Misalnya, famili liliceae terbagi menjadi, genus lili (Lilium), lidah buaya (Aloe), dan bawang-bawangan (Allium).

7. Species

Spesies merupakan tingkatan takson terendah dalam klasifikasi. Setiap genus dapat memiliki beberapa species. Misalnya, genus allium mempunyai dua spesies, yaitu Allium cepa (Bawang merah) dan Allium sativum (Bawang putih).

Untuk memperjelas klasifikasi dari kingdom hingga spesies, coba perhatikan bagan klasifikasi dari spesies Allium Sativum (Bawang putih) dan Allium Cepa (Bawang merah) berikut ini.


 klasifikasi dari spesies Allium Sativum (Bawang putih) dan Allium Cepa (Bawang merah)


Pada klasifikasi yang sangat khusus, selain tujuh tingkatan takson yang sudah disebutkan masih ada pengelopokan lebih lanjut, yaitu dengan menambahkan awalan super-, sub-, atau infra-. Perhatikan klasifikasi berikut ini.
  • Regnum : Plantae
  • Divisio : Spermatophyta
  • Subdivisio : Gymnospermae
  • Classis : Dicotyledoneae
  • Subclassis : Dialypetalae
  • Ordo : Aristolochiales
  • Familia : Rafflesiaceae
  • Genus : Rafflesia
  • Species : Rafflesia Arnoldi

Kunci determinasi adalah kunci untuk mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Dalam kunci tersebut terdapat sejumlah deskripsi/keterangan mengenai ciri-ciri bagian tubuh makhluk hidup. Kunci determinasi yang biasa digunakan adalah kunci dikotomi yang berisi sejumlah keterangan yang disusun secara berpasangan. Pada setiap pasangan keterangan, organisme dipisahkan menjadi dua kelompok dengan ciri-ciri yang berlawanan atau berbeda.

Klasifikasi makhluk hidup

Makhluk hidup di alam semesta/bumi ini sangat beragam, kucing ada ragamnya contoh seperti kucing kampung/biasa, kucing persia, atau kucing anggora dan Klasifikasi Makhluk Hidup masih banyak lagi, atau sayur-sayuran juga ada banyak ragamnya. Untuk memudahkan kita mempelajari atau membedakan antara semua makhluk hidup itu maka dibutuhkan suatu klasifikasi makhluk hidup.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.

Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.

Sistem Klasifikasi

Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi makhluk hidup yang berkelanjutan. Perkembangan tersebut diantaranya.
  1. Klasifikasi dua kingdom
  2. Klasifikasi tiga kingdom
  3. Klasifikasi empat kingdom
  4. Klasifikasi lima kingdom

    1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

    Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, organisme dikelompokkan menjadi dua dunia besar, yaitu dunia tumbuhan (Kingdom Plantae) dan dunia hewan (Kingdom Animalia).

    Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
    Dunia tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan. Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.

    Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
    Dunia hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas. Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing (Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan bertulang belakang (Chordata).

    2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

    Klasifikasi tiga kingdom memisahkan jamur yang pada klasifikasi dua kingdom termasuk dunia tumbuhan. Jamur dibedakan karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan melainkan dari bahan kitin. Perbedaan lainnya juga jamur tidak dapat membuat makanan sendiri (Hererotrof) seperti tumbuhan.

    Dunia Jamur (Kingdom Fungi)
    Dunia jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan secara heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi). Jamur mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telah mati (Saprofit).

    Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
    Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.

    Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
    Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara heterotrof dengan cara memakan organisme lain.

    3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

    Sistem klasifikasi empat kingdom berkembang setelah ditemukannya inti sel (Nurkleus). Ada organisme yang inti selnya tidak memiliki selaput, ada juga organisme yang inti selnya diselubungi selaput.

    Kingdom Monera
    Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga disebut organisme prokariotik. Contoh dari kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru-hijau.

    Kingdom Fungi
    Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi

    Kingdom Plantae
    Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam kingdom ini.

    Kingdom Animalia
    Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom animalia.

    4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

    Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Whittaker (1969) mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada sistem klasifikasi lima kingdom, ganggang yang sebelumnya dimasukkan pada kingdom Plantae, dan Protozoa yang semula dimasukkan di dalam kingdom Animalia selanjutnya dikelompokkan menjadi satu kingdom, yaitu Kingdom Protista.

    Kingdom Monera
    Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop kebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga ahli mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.

    Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa

    Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim, misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di tempat yang asam.

    Kingdom Protista
    Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal. Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air tawar, air laut, daerah lembab, atau pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista hidup di air karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari kekeringan.

    Kingdom Fungi
    Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara saprofit atau parasit.

    Kingdom Plantae
    Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai membran inti (Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan tidak kawin.

    Kingdom Animalia
    Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.

    5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom

    Keempat sistem klasifikasi yang sudah disebutkan sebelumnya tadi belum memsukkan virus dalam klasifikasinya. Virus memang berbeda dengan organisme lain. Tubuh virus tersusun atas asam nuklea yang diselubungi oleh protein. Di luar sel hidup, virus merupakan benda mati. Virus hanya dapat hidup dan memperbanyak diri dalam sel hidup inangnya. Jadi sistem klasifikasi enam kingdom merupakan sistem klasifikasi lima kingdom dengan penambahan kingdom Viru.



Kingdom Animalia

Avertebrata
Avertebrata adalah kelompok hewan yang tidak mempunyai ruas tulang belakang. Kelompok ini memiliki beberapa filum, yaitu:
  • Colenterata (hewan berongga) : tempat hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
  • Protozoa (hewan bersel satu) : tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin).
  • Porifera (hewan berpori–pori) : tempat hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
  •  Vermes (cacing) : berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
    a) Platyhelminthes (cacing pipih) : tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
    Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
  • Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
  • Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati). 

b) Nemathelminthes (cacing gilig): tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang) : tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.
  • Arthropoda (hewan berbuku–buku) : tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Mempunyai alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Crustaceae (udang–udangan) : tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Sebagai contohnya: udang, kepiting, rajungan dan ketam
b) Insecta (serangga) : tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus. Lihat juga : Keanekaragaman Makhluk Hidup
c) Arachnoidea (laba–laba) : tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
  • Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
  • Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
  • Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
  • Mollusca (hewan lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.

Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Gastropoda (cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.

b) Polecypoda (kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara atau nakreas).  Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
c) Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
  • Echinodermata (hewan berkulit duri)Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu: Asternoida (bintang laut), Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut ), Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Hewan vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan ini dibagi dalam 5 kelas, yaitu:
1. Aves (burung) : tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contohnya : burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.

2. Amphibia (amfibi) : hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.

3. Reptillia (reptil) : berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contohnya : kadal, buaya, ular.
4. Pisces (ikan): hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
5. Mammalia (hewan menyusui) : memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Sebagai contohnya:
  • Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
  • Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
  • Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
  • Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
  • Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
  • Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
  • Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
 

Tumbuh dan Berkembang

Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah dan berat kering sel makhluk hidup, yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula). Pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler) pertumbuhannya ditunjukkan dengan bertambahnya volume dan ukuran sel. Sedangkan pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) terjadi karena jumlah sel bertambah banyak dan ukuran sel bertambah besar. Mengapa se dapat bertambah banyak? jawabnya adalah karena sel mengalami proses pembelahan. Efek dari pertumbuhan adalah bertambah tinggi dan berat badan seorang anak, dan bertambah panjangnya ukuran batang.


Sedangkan pengertian perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan – perubhan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1.Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2.Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
 
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
  • Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
  • Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (peru bahan imajinasi dari fantasi ke realitas)
  • Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
  • Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
 Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Sedangkan berkembang merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif. Misalnya telur katak menetas menjadi berudu, lalu menjadi katak berekor, katak muda, dan akhirnya berkembang menjadi katak dewasa.
  Pertumbuhan pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya hanya tumbuh sampai usia tertentu dan sesudah itu pertumbuhannya akan berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan umumnya tidak terbatas, artinya tumbuhan akan selalu tumbuh selama hidupnya.